Jumaat, 5 Mac 2010

Jangan Tegur


Jangan Tegur Isteri Depan Anak-anak

Bila saya belajar prinsip ni, baru saya faham kena kita ibubapa tak boleh berselisih depan anak-anak. Ia akan bagi kesan pada anak-anak.

Kalau kita (suami) komen, tegur, dan marah isteri depan anak-anak, anak-anak akan belajar dari situ. Walaupun mungkin komen kita dengan niat nak membetulkan isteri, tapi ia tetap beri kesan yang buruk!

Anak-anak akan tengok, ayahnya tak hormat ibunya. Ibunya dengan mudak boleh dikritik dan dikomen. Bukan dihormati dan disegani. Suatu hari nanti, dia akan ‘ambik tempat’ ayahnya – tegur, komen, marah dan tak hormat ibunya. Dia tak respek ibunya sendiri sebagaimana kita (bapa) tak respek isteri kita.

Maka tak peliklah kalau anak-anak tak dengar cakap ibunya. 10 kali suruh kemas mainan tapi tak jalan-jalan juga. Malah dia boleh buat ‘bodoh’ apa saja suruhan ibunya. Ibunya hilang ‘bisa’ depan anak-anak.

Promotelah Isteri Depan Anak-anak

Kita sepatutnya kena selalu promote (edify) isteri kita depan anak-anak. Zahirkan yang kita respek isteri kita depan anak-anak. Sentiasa cakap pada anak-anak yang ibunya seorang yang baik, hebat, berjasa, bagus dan sebagainya. Supaya isteri kita ada wibawa terhadap anak-anak. Anak-anak akan benar-benar percaya dan respeknya pada ibunya.

Sekali ibunya cakap, dia pasti akan dengar. Sebab mereka respek!

Mempromosikan isteri kepada anak-anak sebenarnya kita memberi satu ‘kuasa’ (empower) untuk isteri mendidik mereka dengan mudah. Kita mempermudahkan isteri untuk bantu kita didik anak-anak kita! Yang akhirnya memudahkan kita!

Sungai Dalam Laut

22 FEBRUARY 2010

12

Kisah Air Masin Dan Air Tawar (Sungai Dalam Laut)




Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi "Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. ."Artinya: "Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus." Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi "Yakhruju minhuma lu'lu`u wal marjaan" ertinya "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan." Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur'an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur'an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur'an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannyamutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Allahu Akbar...! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air." Bila seorang bertanya, "Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?" Rasulullah s.a.w. bersabda, "Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran."

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita , Mexico . Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.







Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai... luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.

Feeds

YA ALLAH


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com